cover
Contact Name
Ekasatya Aldila Afriansyah
Contact Email
ekafrian@gmail.com
Phone
+628979550972
Journal Mail Official
plusminus@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Jalan Terusan Pahlawan No 32, Sukagalih, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Indonesia
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 27982904     EISSN : 27982920     DOI : -
Core Subject : Education,
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika (p-ISSN: 2798-2904 & e-ISSN: 2798-2798) mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika yang belum pernah dipublikasikan. Penulis dapat berasal dari berbagai level, seperti mahasiswa (S1, S2, S3), guru, dosen, praktisi, maupun pemerhati pendidikan matematika. Plusminus terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret, Juli, dan November. Penerbit Plusminus adalah Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2023)" : 15 Documents clear
Model Pembelajaran Collaborative Creativity dalam Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Rija Tasya Salsabila; Rahmi Rahmi; Hafizah Delyana
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2974

Abstract

Keterampilan berpikir kreatif pada pembelajaran matematika yang masih rendah menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan berfikir kreatif siswa dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Creativity (CC). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa lebih dominan pada kategori kreatif dan cukup kreatif. Jadi, keterampilan berfikir kreatif siswa di kelas IX 1 adalah kreatif dan cukup kreatif. Creative thinking skills in learning mathematics which are still low are the background of this research. The research objective is to determine students' creative thinking abilities using the Collaborative Creativity (CC) learning model. This research uses descriptive research with a qualitative approach. Taking research subjects using purposive sampling. Data collection techniques used are test methods, interviews, and documentation. Data analysis used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that students' creative thinking skills were more dominant in the creative and moderately creative category. So, the creative thinking skills of students in class IX 1 are creative and quite creative.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Proses Planning, Execution, Dan Revision Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis Siswa Devi Rahmawati; Ekasatya Aldila Afriansyah
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.3130

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa, namun fakta dilapangan menunjukan kemampuan pemecahan masalah masih cukup rendah, khususnya dalam memecahkan masalah pada soal-soal tidak rutin. Perbedaan kemampuan awal siswa sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah melalui proses planning, execution, dan revision siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah pada materi system persamaan linear dua variabel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII-B SMPN 6 Garut yang berjumlah 6 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan awal, tes kemampuan pemecahan masalah, wawancara, dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwasiswa dengan kemampuan awal tinggi mampu dalam memecahkan masalah matematis pada proses planning, execution, dan revision. Siswa dengan kemampuan awal sedang mampu dalam memecahkan masalah matematis pada proses planning dan execution. Siswa dengan kemampuan awal rendah mampu dalam memecahkan masalah pada proses planning, namun tidak mampu dalam memecahkan masalah pada proses execution dan revision.Problem-solving ability is an ability that students must have, but the facts in the field show that problem-solving ability is still relatively low, especially in solving problems on non-routine questions. Differences in students' initial abilities greatly affect the level of students' mathematical problem-solving ability. The purpose of this study was to find out how problem-solving abilities go through the process of planning, execution, and revision of students with high, medium, and low initial abilities in the matter of a system of two-variable linear equations. The method used in this research is descriptive qualitative. The research subjects were class VIII-B students of SMPN 6 Garut, comprising 6 students. The instruments used in this study were initial ability tests, problem-solving ability tests, interviews, and field notes. Data analysis used in this research is data reduction, data presentation, and data verification. The study results show that students with high initial abilities can solve mathematical problems in the planning, execution, and revision processes. Students with moderate initial abilities can solve mathematical problems in the planning and execution processes. Students with low initial ability can solve problems in the planning process but are unable to solve problems in the execution and revision processes.
Model Brain-Based Learning dan Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa MTs Lilis Susanti; Usep Kosasih; Fani Fadilawati; Tiara Indriani
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.3004

Abstract

Masalah rendahnya kemampuan berpikir reflektif matematis siswa perlu dipecahkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan kemampuan pemikiran reflektif matematika siswa yang belajar menggunakan model Brain-based Learning dan Discovery Learning. Metode penelitian yaitu eksperimen dengan pretest dan posttest tak ekuivalen. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam di Kota Sumedang. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII, dengan sampel kelas VIII A (kelas eksperimen) dan kelas VIII B (kelas kontrol). Data diperoleh dari tes pemikiran reflektif matematika dan kuisioner siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan pemikiran reflektif matematika siswa yang belajar menggunakan model Brain-Based Learning lebih baik daripada mereka yang belajar menggunakan model Discovery Learning. Siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan Brain-based Learning. Model Brain-Based Learning dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan keterampilan pemikiran reflektif matematika siswa.The problem of low students' mathematical reflective thinking skills needs to be solved. This study aims to analyze the increase in students' mathematical reflective thinking skills who learn to use Brain-based Learning and Discovery Learning models. The research method is experimentation with non-equivalent pretest and posttest. The research was conducted at one of the Islamic Junior High Schools in Sumedang City. The research population was all students of class VIII, with samples from class VIII A (experimental class) and class VIII B (control class). The data were obtained from tests of mathematical reflective thinking and student questionnaires. The results of the analysis show that the improvement of students' mathematical reflective thinking skills who learn to use the Brain-Based Learning model is better than those who learn to use the Discovery Learning model. Students also gave positive responses to the use of Brain-based Learning. The Brain-Based Learning model can be an alternative to improving students' mathematical reflective thinking skills. 
Validitas E-Modul Berbasis Android Menggunakan Sigil Software pada Materi Peluang Mila Rahayu; Zulfitri Aima; Ratulani Juwita
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.3029

Abstract

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran adalah suatu upaya dalam memajukan kualitas proses pembelajaran dengan harapan mampu menumbuhkan kualitas hasil belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul berbasis Android menggunakan Sigil Software yang valid pada materi peluang Kelas VIII SMP N 24 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development/R&D) dengan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Tahapan yang digunakan dalam model pengembangan ini hanya tahap 1 yaitu tahap investigasi awal yang merangkap uji validitas. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket validitas guna melihat kevalidan e-modul. Berdasarkan penilaian validator, diperoleh hasil validitas e-modul berbasis android menggunakan Sigil Software sebesar 87,3% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis android menggunakan sigil software pada materi peluang di kelas VIII SMP N 24 Padang dinyatakan valid.The use of technology in learning is an effort to advance the quality of the learning process in the hope of being able to foster the quality of student learning outcomes. This study aims to produce an Android-based e-module using Sigil Software that is valid for Class VIII opportunity material at SMP N 24 Padang. This type of research is research and development (R&D) with the development model proposed by Plomp. The stages used in this development model are only stage 1, namely the initial investigation stage which concurrently tests the validity. The research instrument used was a validity questionnaire to see the validity of the e-module. Based on the validator's assessment, the results of the validity of the android-based e-module using Sigil Software were 87.3% with a very valid category. Based on the results of the study it can be concluded that the android-based e-module using sigil software on opportunity material in class VIII SMP N 24 Padang is declared valid.
Media Pembelajaran Kontekstual Berbasis Prezi pada Materi Fungsi Eksponen Tia Rahayu Sarjana; Nofriyandi Nofriyandi; Sari Herlina; Aulia Sthephani
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2461

Abstract

Media pembelajaran merupakan perantara dalam penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan alat-alat tertentu, sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan cepat dari tenaga pendidik.Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran kontekstual berbasis prezi pada materi fungsi eksponen kelas X SMA. Dalam pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.   Instrumen   yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar validasi dan lembar kepraktisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan memiliki validasi nilai persentase 86,28% dikategorikan sangat valid dan nilai praktikalitas memiliki persentase 92,18% dikategorikan sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran kontekstual berbasis Prezi kelas X SMA pada materi fungsi eksponen dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran layak digunakan atau sudah teruji kevalidan dan kepraktisannya. Learning media is an intermediary in delivering learning material to students using certain tools, so that students can understand material quickly from educators. This study aims to develop prezi-based contextual learning media on exponential function material for class X SMA. In developing this learning media using the ADDIE model which consists of 5 stages, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. The instruments used for data collection were validation sheets and practicality sheets. The results showed that the developed media had a validation value of 86.28% which was categorized as very valid and the practicality value had a percentage of 92.18% which was categorized as very practical. Based on the results of research on the development of Prezi-based contextual learning media for class X SMA on exponential function material, it can be concluded that learning media is feasible to use or has been tested for its validity and practicality.
Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ramadoni Ramadoni; Budi Indah Admulya
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2965

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah diharapkan dapat dikembangkan secara optimal pada siswa, namun fakta menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah. Diperlukan upaya mengatasi masalah tersebut misalnya dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran biasa dalam pembelajaran matematika. Penelitian dilakukan di salah satu SMA swasta di Padang, dengan sampel yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Data dikumpulkan dari instrumen tes berbentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran biasa. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA.Problem-solving abilities are expected to be optimally developed in students, but the facts show that students' mathematical problem-solving abilities are still low. Efforts are needed to overcome these problems, for example by applying the Problem-Based Learning model. The purpose of this study was to describe the abilities of students with problem-based learning models and with ordinary learning in mathematics learning. The study was conducted at a private high school in Padang, with the samples being class XI IPA 3 and XI IPA 4. This study used the quasi-experiment method. The data was collected from the test instrument in the form of a description of 8 questions. Data analysis was carried out descriptively. The results showed that the mathematical problem-solving abilities of students with the Problem-Based Learning model were better than the problem-solving abilities of students with ordinary learning. Problem-based learning can be used as an alternative to developing high school students' problem-solving abilities.
Model Problem Based Learning dan Self Confidence terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Nur Awalia
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2575

Abstract

Hasil observasi menyatakan bahwa siswa masih kurang dalam memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL dan self confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah pretest and posttest group experiment. Pada penelitian ini, peneliti memilih sampel satu kelas untuk dijadikan sebagai kelas ekperimen. Hasil penelitian menyatakan bahwa model PBL dan self confidence berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dalam menggunakan model PBL dan self confidence dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan berfikir dalam mengerjakan atau menyelesaikan masalah.The observation results stated that students were still lacking in having mathematical problem-solving abilities. This study aims to determine the effect of the PBL model and self confidence on students' mathematical problem-solving abilities. This research is quantitative research. The design used in this study was the pretest and posttest group experiment. In this study, the researcher chose a sample of one class to serve as the experimental class. The results of the study stated that the PBL model and self-confidence had an effect on students' mathematical problem-solving abilities. Using the PBL model and self confidence can develop problem solving skills and thinking skills in working on or solving problems.
Media Pembelajaran Panganmewah dan Jargon untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Perbandingan Trigonometri Mohammad Nurwahid; Sofia Ashar
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2935

Abstract

Salah satu inovasi untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran trigonometri adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Penelitian ini merupakan studi literatur. Jenis data yang dikumpulkan berupa hasil penelitian dari berbagai artikel, selanjutnya peneliti menganalisis, merangkum artikel-artikel yang telah dipilih, dan mengembangkan ide-ide yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada materi trigonometri dapat membantu pemahaman dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Media Panganmewah dan Jargon dapat dijadikan alternatif media dalam pembelajaran trigonometri khususnya pada materi perbandingan dan sudut istimewah kuadran 1.One of the innovations to increase learning motivation and understanding of students' concepts in learning trigonometry is to use learning media. This research is a literature study. The type of data collected is in the form of research results from various articles, then the researcher analyzes, summarizes the selected articles, and develops the ideas obtained. The results showed that the use of learning media in trigonometry material can help understanding and increase student learning motivation. Fancy Food Media and Jargon can be used as alternative media in learning trigonometry, especially in comparative material and special angles in quadrant 1.
Model Project-Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan Lesson Study Nova Kartikasari; Saiful Rahman; Shahibul Ahyan
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.3105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model projectbased learning melalui kegiatan lesson study. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan  diperoleh terjadi peningkatan kategori keaktifan siswa yakni pada siklus I berkategori aktif dan pada siklus II menjadi sangat aktif. Selain itu terjadi pula peningkatan hasil belajar yang ditinjau dari ketuntasan klasikal yakni pada siklus I  67% dan siklus II 79%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model project-based learning melalui kegiatan lesson study  dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.Kata kunci : Hasil belajar, aktivitas belajar, project based learning, lesson study
Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Latifa Dwi Yunisca; Eline Yanty Putri Nasution
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i2.2534

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang kemampuan berpikir logis matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir logis matematis yang dimiliki siswa SMPN 4 Kota Sungai Penuh Pengumpulan data kemampuan penalaran matematis siswa menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Instrumen tes yang digunakan adalah soal uraian yang berjumlah 4 butir soal kemampuan berpikir logis. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 26 orang siswa kelas VIII SMPN 4 Kota Sungai Penuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualifikasi kemampuan berpikir logis 50% siswa dikategorikan sangat baik dalam menyelesaikan soal dengan mampu menafsirkan soal,memprediksi, memecahkan masalah, dan menarik kesimpulan.This article examines the ability to think logically and mathematically students. This study aims to describe the ability to think logically mathematically possessed by students of SMPN 4 Kota Sungai Lilin. Data collection on students' mathematical reasoning abilities used testing and documentation techniques. The test instrument used is a description of 4 questions about the ability to think logically. The collected data were analyzed qualitatively by reducing, presenting, and drawing conclusions. The subjects of this study were 26 students of class VIII SMPN 4 Kota Sungai Lilin. The results of this study indicate that 50% of students' logical thinking skills are categorized as very good at solving problems by being able to interpret questions, predict, solve problems, and draw conclusions.

Page 1 of 2 | Total Record : 15